Senin, 07 Maret 2016

kenapa harus kuliah


Kenapa harus kuliah?
Oleh: Leli Rahmawati
Seorang motivator ternama, Joni Anton pernah mengatakan "saat seseorang berhenti belajar, saat itulah dia telah berhenti bertumbuh". Artinya disini dunia SMA bukanlah akhir dari perjalanan belajar kita. Dunia SMA merupakan langkah awal/lanjutan kita dalam menyongsong masa depan. Kan rata-rata nih ya, orang desa itu hanya cukup menempuh pendidikan itu sampai SMA, bahkan ada di beberapa daerah yang cukup sampai SMP, SD bahkan sampai ada yang tidak perlu untuk sekolah. Kebiasaan buruk di Negara kita, kebanyakan menempuh pendidikan itu hanya sampai SMA saja. Dikarenakan biaya pendidikan kuliah yang mahal. Dizaman sekarang yang serba modern ini, seharusnya masalah biaya bukanlah masalah yang harus dibuat pusing tujuh keliling. Pemerintah RI, dalam rangka meningkatkan mutu SDM masyarakat Indonesia bahkan sudah mengeluarkan Beasiswa sejak tahun pertama kuliah yaitu BIDIKMISI. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak kuliah.
Kuliah merupakan jenjang pendidikan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendapatkan gelar D3,SI,S2,S3 dan gelar-gelar lainnya. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/kuliah) Didalam kamus besar bahasa Indonesia, kuliah mempunyai arti “pelajaran yang diberikan” atau “ceramah”. Namun istilah “kuliah” sering dipahami sebagai kegiatan belajar mengajar di jenjang pendidikan tinggi. Jadi, disini kuliah adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dijenjang pendidikan tinggi dan merupakan pendidikan lanjutan dari SMA/SMK/MA. So...buat adik-adik yang ingin kuliah, berati harus lulus dulu SMA/SMK/MA nya ya...
Disaat pemerintah sudah menyediakan beasiswa bagi mereka yang kurang mampu dan masih banyak beasiswa-beasiswa lainnya, lantas mengapa masih ada yang tidak kuliah??. Jenjang pendidikan yang harus ditempuh oleh manusia Indonesia, memang yang diwajibkan oleh pemerintah saat ini adalah 9 tahun (SMP) dan sedang dirilis program wajib belajar 12 tahun (SMA/SMK/MA). Namun, sebagai penunjang kehidupan kita, jika pendidikan yang kita tempuh hanya 12 tahun atau kurang, maka kita akan kalah bersaing dengan manusia-manusia lainnya. Jika kebiasaan buruk orang Indonesia ini terus dipertahankan, maka nasib kita hanya akan berakhir sebagai buruh pabrik serta karyawan-karyawan yang memiliki jabatan rendah di suatu perusahaan. Dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) saat ini, hal tersebut akan memperparah kondisi masyarakat kita, karena kita akan kalah bersaing dengan mereka-mereka yang berasal dari luar negeri. Bahkan pengangguran di Negara Vietnam saat ini adalah mereka yang telah menempuh S1. Dengan kondisi tersebut, akan semakin terpuruklah kondisi masyarakat Indonesia yang hanya menempuh pendidikan kurang dari 12 tahun ini.
Sebenarnya hakikat dari “kenapa kita harus kuliah?” ini, bukanlah untuk mencari pekerjaan tapi untuk mencari ilmu. Bahkan allah SWT akan menaikkan derajat orang berilmu beberapa derajat dibandingkan dengan yang lainnya, seperti yang tertuang dalam al-quran surat Al-Mujadaah ayat 11 berikut ini “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat”. Pentingnya ilmu pun diungkapkan dalam pepatah arab yang berbunyi “tuntutlah ilmu, walau sampai ke Negeri China”. Ilmu bukanlah sesuatu yang berat yang harus kita bawa kemana-mana, tapi ilmu merupakan sesuatu yang dapat membawa kita dalam menguasai dunia. Dengan ilmu kita dapat mendatangkan uang, kalau kata orang sunda itu “ ku elmu mah, duit ge nyampeurkeun”. Akan terasa berbeda, dia yang seorang pengusaha atau entertainer atau profesi lainnya yang pernah merasakan bangku kuliah dengan yang tidak. Perbedaan itu terlihat dari mana nya?, perbedaan itu terlihat dari pola pikirnya dan dari kedewasaan yang mereka miliki. Contohnya saja kita lihat saat ini banyak pelawak yang bertebaran di dunia entertainer Indonesia saat ini. Namun, terasa berbeda ketika kita melihat mereka yang memang memiliki jiwa seni dan diasah dengan jurusan seni di bangku kuliah seperti kita kenal ada pelawak yang berasal dari jawa barat yaitu “sule”.
Dunia kampus atau dalam hal ini dunia perkuliahan mengajarkan kita untuk belajar hidup, dunia kampus mengajarkan kita untuk bertahan dikehidupan perkotaan dan didunia kampuslah kita akan diajak melihat serta merasakan bagaimana replika kehidupan politik bernegara yang akan kita jalani dimasa depan. Coba kita bayangkan betapa bangganya orang tua kita saat kita bisa berkuliah, coba kita renungkan betapa bahagianya orang tua kita, saat anaknya mampu melebihi pendidikan yang ditempuh oleh orang tuanya. Dengan apa kita membalas segala keringat yang dicucurkan oleh orang tua kita kalau bukan dengan kuliah?, dengan cara apa kita bisa melihat senyum merekah yang ditampilkan orang tua kita kalau bukan dengan kuliah?. Salah satu hal yang dapat kita lakukan sebagai anak untuk bisa membalas segala kebaikan yang dilakukan oleh orang tua kita adalah dengan cara kita berkuliah, karena dengan kita berkuliah setidaknya kita sudah memiliki satu kunci untuk membuka pintu kesuksesan yang akan kita raih. Memang ada pribahasa yang menyebutkan bahwa “orang pintar akan kalah dengan orang yang beruntung”, namun bukankah keberuntungan itu adalah ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan?, apa salahnya kita bersiap-siap untuk sukses? Dan salah satu bentuk kesiapan kita untuk sukses adalah dengan kuliah. Dengan kuliah, memang tidak ada jaminannya kita akan menjadi orang yang sukses, namun dengan kuliah kita telah bersiap-siap membawa satu kunci untuk membuka salah satu dari banyak pintu kesuksesan yang ada dan dengan kuliah, kesempatan untuk bertemu dengan pintu-pintu kesuksesanpun semakin terbuka lebar.
Yuk, kita kuliah, yuk jadi Mahasiswa. Dengan menjadi mahasiswa kita akan membantu peran pemuda Indonesia sebagai agent of change dan agent of social control.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar