Sabtu, 27 September 2014

DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL

Judul                           : DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL
NAMA                        : LELI RAHMAWATI
NIM                            : 1405305
MATA KULIAH       : PENGANTAR ILMU SOSIAL
PRODI                       : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon), yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Manusia mempunyai harapan-harapan di dalam hidupnya, untuk mewujudkan harapan tersebut manusia membutuhkan orang lain. Dengan berinteraksi, manusia menjalin komunikasi antara manusia satu dengan yang lainnya.
RANGKUMAN
Hakekat Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia sosial. Manusia sosial (a social human beings) merupakan suatu kompleksitas yang memiliki hakekat “multidimensional” atau sarat dengan sejumlah kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) serta harapan-harapan (hopes). Ilmu sosial (bahasa Inggris: social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Disiplin ilmu-ilmu sosial yang disajiakan pada tingkat kesukaran ( degress of difficultess) universitas sering secara umum dijelaskan sebagai berikut (Somantri,1991:3).

a.      Berbagai batang tubuh (body knowledge) disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisir secara sistematis dan ilmiah.
b.     Batang tubuh disiplin itu berdasarkan sejumlah teori dan generalisasi yang hal dan kuat serta dapat diuji tingkat kebenarannya.
c.      Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial disebut juga “structure” disiplin ilmu atau ada juga yang menyebutkan dengan “fundamental ideas”
d.     Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang dicapai lewat pendekatan “conceptual dan syntactis”. Yaitu lewat proses bertanya, berhipotesis, pengumpulan data (observasi dan eksperimen) serta analisis yang mendalam dari berbagai variabel.
e.      Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki untuk membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini dan masa depan serta membantu memecahkan masalah-masalah sosial lewat pikiran, sikap atau tindakan terbaik.
Cabang-cabang utama dari ilmu sosial adalah:
  • Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat
  • Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat
  • Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi
  • Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
  • Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa
  • Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral
  • Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara)
  • Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
  • Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia
  • Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya
Perkembangan Ilmu Sosial
Ilmu sosial berkembang sebagai disiplin ilmu pada awal abad ke-19 melalui tiga tahap perkembangan.
Tahap pertama, dimulai dengan adanya pengakuan terhadap “a set of related problem” oleh beberapa pakar saja. Komunikasi dan pertukaran gagasan diantara mereka itu kemudian menghasilkan “a set of generalitions” yang paling sedikit merupakan suatu perkiraan atau dugaan. Tahap kedua, meliputi berbagai usaha untuk menentukan metoda penelitian yang tepat bagi disiplin yang bersangkutan. Pada tahap ini disiplin tersebut dipegang oleh para spesialis akademis, sehingga mereka didirikan mimbar ilmiah bagi disiplin baru universitas. Tahap ketiga, disebut tahap kematangan disiplin ilmu “nature stage of discipline” yang ditandai pertentangan dalam metoda teori-teori. Pada tahap tiga ini pihk-pihk luar disiplin ilmu yang bersangkutan banyak mengajukan kritikan terhadap segala yang telah dicapai.
Ilmu-ilmu perilaku dan ilmu-ilmu sosial
Ilmu-ilmu perilaku (behavioral science) yang sebagai intinya mengambil tiga ilmu sosial yaitu antropologi, sosiologi dan psikologi. Tujuan yang dicanangkan adalah menyusun berbagai generalisasi tentang prilaku manusia berdasarkan bukti-bukti empirik yang dikumpulkan melalui cara-cara impersonal dan objektif. Ada bagian-bagian tertentu dari disiplin ilmu-ilmu lain baik ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu alam yang diperlukan  untuk menyusun ilmu-ilmu baru diantaranya adalah sebagai berikut (Djaldjoeni,1981 : 157):
a)     Dari ilmu hukum dan ilmu politik
b)     Dari psikiatri
c)     Dari geografi
d)     Dari biologi
e)     Dari ilmu ekonomi
f)      Dari ilmu sejarah
Aplikasi Ilmu-ilmu Sosial
Bidang pendidikan
Dunia pendidikan boleh dikatakan merupakan konsumen terbesar dari berbagai hasil studi ilmu sosial. Proses transmisi budaya dalam prosedur belajar mengajar di sekolah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial khususnya psikologi.
Bidang Pelayanan Sosial (social work)
o   Pengembangan, pemeliharaan, dan perbaikan efisiensi di bidang fisik, mental dan sosial.
o   Peningkatan adaptasi individu dan kelompok terhadap tatanan sosial yang berlaku.
o   Penyajian, pemeliharaan kondisi kehidupan sosial yang manusiawi.
Bidang Psikiatri Sosial
Dalam bidang ini ilmu-ilmu sosial memberikan sumbangan pemikiran untuk memahami gejala neurosa, kejahatan, revolusi hingga pecahnya perang dan mencegah terjadinya, atau jika telah terjadi berusaha untuk meringankan penderitaan manusia sebagai akibatnya.
Bidang Pemerintahan
Hampir di setiap negara, kebijaksanaan pemerintahnya selalu menggunakan hasil-hasil studi bebagai ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, ekonomi, psikologi dan sebagainya. Para pakar ilmu-ilmu sosial tersebut banyak diangkat menjadi penasihat pemerintah dalam menangani pembangunan di daerah. Kerja mereka pada taraf nasional mencakup bidang keuangan, penyelenggaraan sensus nasional hingga hubungan luar negeri.
Bidang Social Engineering
Social engineering adalah ppenerapan pengetahuan tentang kehidupan social tentang masalah sosial yang khusus yang mencakup segala bidang spesialis yang merupakan berbagai hasil studi sosial tentang perencanaan masa depan, Seperti studi tentang pengelompokan, pola hubungan sosial, dan perubahan sosial dibutuhkan dalam perencanaan daerah terutama perencanaan kota.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, keinginannnya dan harapannya, manusia memerlukan orang lain. Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan segala tingkah lakunya dan mempelajari lingkungan tempat manusia itu sendiri berada. Ilmu-ilmu sosial banyak diterapkan dalam segala bidang kehidupan,mulai dari bidang pendidikan, social work, psikiatri sosial, pemerintahan sampai bidang social engineering.
Bahan bacaan
Budimansyah, D. Dkk . (2011) pengantar ilmu sosial readings, Bandung: Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial